TBS Energi Utama Percepat Transformasi Hijau, Divestasi PLTU Batu Bara dan Akuisisi Bisnis Pengelolaan Limbah di Singapura

PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) semakin mempertegas komitmennya dalam transformasi menuju bisnis berkelanjutan dan rendah karbon. Dua langkah strategis terbaru perusahaan, yaitu divestasi PLTU batu bara di Minahasa Utara dan akuisisi perusahaan pengelolaan limbah di Singapura, menjadi bukti nyata upaya TBS dalam mengurangi jejak karbon dan memperkuat portofolio bisnis hijau.

Divestasi seluruh kepemilikan TBS di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL), perusahaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, menandai langkah besar perusahaan dalam mengurangi eksposur terhadap aset energi fosil. Langkah ini diperkirakan akan memangkas lebih dari 750 ribu ton CO2 equivalent per tahun, atau setara dengan lebih dari 45% total emisi karbon TBS di tahun 2024. Dengan demikian, TBS semakin mendekati target netralitas karbon yang ditetapkan untuk tahun 2030.

Di sisi lain, TBS juga merampungkan akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd (SembEnviro), perusahaan Singapura yang bergerak di bidang pengelolaan limbah dan solusi lingkungan. Akuisisi ini melengkapi portofolio TBS dalam bisnis ekonomi sirkular, setelah sebelumnya mengakuisisi Asia Medical Enviro Services Pte. Ltd. (AMES) di Singapura dan ARAH Environmental Group di Indonesia pada tahun 2023.

“Langkah-langkah strategis ini mencerminkan komitmen TBS dalam menjalankan transformasi bisnis menuju keberlanjutan. Kami yakin bahwa masa depan bisnis harus sejalan dengan upaya dekarbonisasi dan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Dengan divestasi PLTU batu bara dan akuisisi bisnis pengelolaan limbah, kami semakin mendekatkan diri pada visi tersebut,” ujar Dicky Yordan, Presiden Direktur TBS dalam siaran pers, Selasa (18/3/2025)

Transformasi ini tidak hanya memperkuat posisi TBS sebagai perusahaan energi yang berorientasi pada keberlanjutan, tetapi juga meningkatkan daya tarik perusahaan di mata investor global yang semakin mengutamakan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dengan portofolio bisnis yang kini mencakup energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan ekonomi sirkular, TBS siap menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin menuntut praktik bisnis berkelanjutan.

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX: TOBA), TBS terus memperluas portofolio bisnis hijau melalui inisiatif energi terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah. Perusahaan ini beroperasi di berbagai lokasi strategis di Indonesia dan Singapura, termasuk Gorontalo, Kalimantan Timur, Batam, Lampung, dan Jawa Tengah.

Dengan lebih dari 2.000 karyawan yang berdedikasi, TBS berkomitmen untuk mencapai target netralitas karbon pada tahun 2030, sejalan dengan tujuan Net Zero Carbon 2060 Indonesia. Melalui inovasi berkelanjutan dan pertumbuhan yang bertanggung jawab, TBS tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Dua langkah strategis terbaru ini semakin memperkuat posisi TBS sebagai pelopor transformasi hijau di sektor energi Indonesia. Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, TBS siap berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *