Resmi! Pirelli Gantikan Michelin sebagai Pemasok Ban Tunggal MotoGP Mulai 2027

MotoGP memasuki babak baru dalam sejarahnya. Mulai musim 2027, Pirelli akan menjadi pemasok ban tunggal untuk seluruh kelas balap Grand Prix, termasuk MotoGP, Moto2, Moto3, dan MotoE. Pengumuman ini sekaligus mengakhiri dominasi Michelin yang telah menjadi pemasok eksklusif sejak 2016. Perubahan drastis ini dirancang untuk menyelaraskan perkembangan pembalap muda dari ajang junior hingga ke kelas tertinggi, sekaligus menyambut era regulasi teknis baru yang akan diterapkan pada 2027.

Michelin, produsen ban asal Prancis, sebelumnya mengambil alih peran Bridgestone sebagai pemasok tunggal MotoGP pada 2016. Selama sembilan tahun, ban Michelin menjadi bagian integral dari perkembangan teknologi dan strategi balap di kelas premier. Namun, spekulasi tentang akhir kerja sama ini mulai mencuat ketika Pirelli masuk ke dalam paddock MotoGP pada 2024 sebagai pemasok ban untuk Moto2 dan Moto3. Keputusan resmi diumumkan pada 6 Maret 2025 oleh Dorna Sports, promotor MotoGP, yang menegaskan bahwa Michelin akan tetap bertahan hingga akhir musim 2026. Setelah itu, Pirelli mengambil alih dengan kontrak lima tahun (2027–2031).

Salah satu alasan utama pergantian ini adalah menciptakan kesinambungan bagi pembalap muda. Saat ini, pembalap yang naik dari Moto3 dan Moto2 (yang menggunakan ban Pirelli) harus beradaptasi ulang dengan karakter ban Michelin saat debut di MotoGP. Dengan Pirelli menguasai seluruh kelas, proses transisi pembalap dari ajang junior ke kelas premier diharapkan menjadi lebih mulus. “Strategi ini memberikan tangga pengembangan yang sempurna bagi calon juara untuk mengasah keterampilan mereka sebelum mencapai puncak,” jelas pernyataan resmi MotoGP.

Perubahan ini juga sejalan dengan revolusi regulasi teknis MotoGP yang akan diberlakukan pada 2027. Pada musim tersebut, mesin MotoGP akan direduksi dari kapasitas 1.000cc menjadi 850cc, dengan fokus pada efisiensi bahan bakar dan keberlanjutan. Pirelli dituntut untuk menyediakan ban yang kompatibel dengan filosofi mesin baru tersebut, sekaligus menjawab tantangan aerodinamis serta kecepatan tinggi yang tetap dipertahankan. Selain itu, Pirelli juga akan memasok ban untuk MotoE, kejuaraan motor listrik yang semakin populer, menggantikan Michelin yang sebelumnya memelopori inovasi ban berkelanjutan dengan kandungan bahan daur ulang hingga 40%.

Bagi Pirelli, langkah ini memperkuat dominasinya di dunia balap internasional. Produsen asal Italia ini sudah menjadi pemasok ban tunggal Formula 1 hingga akhir 2027, dan kontrak MotoGP akan membuat mereka menguasai dua ajang balap terbesar di dunia secara bersamaan. Meski demikian, kepastian perpanjangan kontrak Pirelli di F1 masih belum jelas, apalagi dengan tambahan tanggung jawab di MotoGP. Di sisi lain, Pirelli juga masih menjadi pemasok ban World Superbike (WSBK) hingga 2026, meski fokus utama mereka kini mungkin akan lebih condong ke MotoGP.

Michelin, meski kehilangan statusnya di MotoGP, tetap berkomitmen menghadirkan inovasi hingga akhir kontrak. “Kami akan terus mendukung keselamatan, performa, dan balapan seru di MotoGP dan MotoE hingga 2026. Di MotoE, komitmen kami pada keberlanjutan akan terus menjadi prioritas,” tegas perwakilan Michelin. Selama dua tahun ke depan, Michelin diharapkan tetap menjadi bagian penting dalam persaingan sengit di grid, termasuk dalam menyiapkan ban yang mampu menghadapi evolusi motor berteknologi tinggi seperti aerofoil dan perangkat ride-height.

Bagi para pembalap, transisi ke ban Pirelli diprediksi membawa tantangan tersendiri. Karakter ban Pirelli yang selama ini digunakan di Moto2 dan Moto3 dikenal lebih ramah pada gaya berkendara agresif, sementara ban Michelin di MotoGP menuntut manajemen suhu dan presisi yang lebih tinggi. Pembalap seperti Pedro Acosta (yang akan menjadi rookie MotoGP pada 2024) diuntungkan karena sudah familiar dengan ban Pirelli di ajang junior. Namun, veteran seperti Marc Márquez atau Francesco Bagnaia harus beradaptasi dari nol.

Dari segi teknis, Pirelli diharapkan segera merilis detail spesifikasi ban MotoGP, termasuk jenis kompon, konstruksi, dan alokasi untuk setiap sirkuit. Selama ini, Michelin menggunakan sistem ban dengan berbagai pilihan kompon (soft, medium, hard) yang disesuaikan dengan karakter trek. Apakah Pirelli akan mengadopsi pendekatan serupa atau membawa filosofi berbeda — seperti yang terlihat di F1 dengan ban berlapis tipis — menjadi sorotan utama.

Perubahan pemasok ban ini juga berpotensi menggeser dinamika tim dan manufaktur. Pabrikan seperti Ducati, yang dikenal sangat adaptif dengan perubahan regulasi, mungkin bisa lebih cepat mengeksplorasi potensi ban Pirelli. Sementara tim dengan anggaran terbatas harus bekerja ekstra untuk memahami karakter ban baru dalam waktu singkat.

Dengan segala prospek dan tantangan, keputusan MotoGP beralih ke Pirelli membuka babak menarik dalam dunia balap motor. Para penggemar kini menantikan bagaimana DNA balap MotoGP akan berubah — apakah akan lahir rivalitas baru, rekor lap tercepat, atau justru dominasi satu tim yang tak terduga. Satu hal yang pasti: musim 2027 akan menjadi awal dari era yang sama sekali baru.

Foto : Crash.net

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 thought on “Resmi! Pirelli Gantikan Michelin sebagai Pemasok Ban Tunggal MotoGP Mulai 2027”