Francesco Bagnaia (#1 Tim Ducati Lenovo) – 1st
“Ini sangat fantastis. Kami membutuhkan kemenangan seperti itu, tidak hanya untuk saya sendiri tetapi juga untuk tim dan semua orang yang bekerja dengan saya. Ini balapan yang sangat intens dan sangat penting untuk memimpin di lap pertama. Penyalipan dari luar telah di lakukan dengan sangat baik, saya sangat menikmatinya. Lima lap terakhir adalah penentuan dari balapan ini: ketika Marc mendekat, saya hanya mencoba untuk menunggu dan segera menahan serangan-serangannya. Setelah Ia melancarkan upaya keduanya, saya memutuskan untuk berusaha sekeras mungkin agar tercipta jarak aman hingga garis finish. Saya berhasil mencetak lap tercepat di akhir, dan semuanya berjalan sempurna. Saya sangat bahagia: ini adalah kemenangan ketiga saya secara berturut-turut di full race dan itu membuat semuanya menjadi lebih istimewa.”
Enea Bastianini (#23 Tim Ducati Lenovo) – 5th
“Ini adalah balapan yang sulit karena saya tidak bisa mengulangi jenis start yang sama seperti saat balapan sprint, jadi saya kehilangan beberapa posisi. Saya mencoba untuk bangkit kembali, tetapi seperti kemarin saya tidak berhasil menyalip Brad (Binder) di sepanjang balapan karena dia berhasil menginjak rem belakangan, lebih lambat dari saya. Sayang sekali, karena saya mengharapkan sesuatu yang lebih, tetapi hasilnya tetap bagus. Tentu saja saya perlu memperbaiki cara pengereman, karena belakangan ini saya mengalami sedikit kesulitan dibandingkan dengan sebelumnya dan itu membuat saya agak kesusahan ketika mencoba untuk menyalip pembalap lain. Ini adalah hal yang saya perhatikan di sebagian besar lintasan tahun ini. Kami baik-baik saja dengan sisanya dan kami memperbaiki diri sepanjang akhir pekan ini, jadi saya cukup bahagia.”
Luigi Dall’Igna (Manajer Umum Ducati Corse)
“Balapan Pecco adalah salah satu yang terbaik, saya bisa mengatakan ini yang terbaik dari yang pernah saya saksikan selama MotoGP, dan jujur, saya sudah melihat banyak balapan yang baik tersebut. Dia menyalip dua pembalap sekaligus dari luar saat pengereman, dia bereaksi dengan cara yang luar biasa terhadap serangan-serangan yang datang dari Marc (Márquez), dan berhasil menetapkan lap time yang luar biasa di akhir balapan dengan ban yang sudah habis. Dia melakukan segala yang Ia bisa untuk, sekali lagi, menunjukkan kehebatannya dan bahwa dia layak mendapatkan dua gelar juara dunia yang sudah dimenangkannya sejauh ini. Enea berhasil menciptakan balapan yang tidak sederhana, setelah start yang tidak sempurna dan mempertimbangkan perasaan kurang nyaman terhadap bagian depan Ducati-nya. Kami akan terus berusaha mulai dari test besok, untuk memastikan dia kembali bergabung dalam pertarungan untuk podium di Le Mans.”
Ducati Indonesia
Hadir pertama kali di Tanah Air tahun 2001, Ducati Indonesia kini bernaung di bawah PT. Legenda Motor Indonesia sejak 2022 silam. Berperan sebagai importir sekaligus distributor sepeda motor Ducati ke pasar dalam negeri, Ducati Indonesia juga menyediakan layanan purna jual, termasuk penjualan spare part, aksesoris, serta perawatan. Hingga kini Ducati Indonesia telah memiliki tim teknisi profesional dengan fasilitas terbaik untuk menunjukkan komitmen mereka kepada pengguna Ducati di Indonesia.
