Kia Pacu Revolusi Hijau: 4,19 Juta Kendaraan Listrik, Robot hingga Mobilitas Udara dalam Cetak Biru 2030

Kia Corporation tak hanya mengubah jalan raya, tapi juga mendefinisikan ulang masa depan mobilitas. Dalam CEO Investor Day di Seoul, raksasa otomotif ini menggeber strategi Plan S 2030 yang ambisius: meroketkan penjualan global hingga 4,19 juta unit pada 2030, dengan 56% di antaranya kendaraan listrik dan hybrid. Namun, angka itu hanya puncak gunung es. Di baliknya, Kia menyiapkan revolusi yang lebih besar: dari mobil modular yang bertransformasi sesuai kebutuhan, kolaborasi dengan robot Boston Dynamics, hingga integrasi transportasi udara—semua terangkum dalam investasi KRW (Korea Won) 42 triliun untuk lima tahun ke depan.

“Kami tidak sekadar menjual mobil. Kami membangun ekosistem tempat kendaraan, manusia, dan teknologi menyatu tanpa batas,” tegas Ho Sung Song, CEO Kia, dalam paparannya di Seoul, Senin (28/4/2025). Visi tersebut diwujudkan lewat tiga lini serangan: elektrifikasi masif, Platform Beyond Vehicle (PBV) yang revolusioner, dan terobosan kendaraan otonom berbasis AI. Untuk mencapainya, Kia akan membanjiri pasar dengan 15 model listrik dan 10 hybrid—termasuk EV terjangkau seperti EV3 untuk keluarga muda dan pickup listrik premium untuk petualang Amerika Utara.

Tidak seperti kompetitor yang fokus pada produksi massal, Kia memilih jalur personalisasi. PBV, misalnya, dirancang sebagai kendaraan hidup yang bisa berubah jadi klinik darurat, food truck, atau truk berpendingin hanya dengan mengganti bodi. Peluncuran perdana PV5 pada 2025 akan diikuti varian PV7 (2027) dan PV9 (2029), menargetkan penjualan 250.000 unit di Eropa dan Asia. “Bayangkan satu kendaraan yang melayani banyak peran. Ini jawaban atas dinamika kota modern,” ujar Song.

Di balik layar, Kia menggandeng Boston Dynamics untuk mengintegrasikan robot Spot (berkaki empat) dan Stretch (logistik) ke operasional PBV. Kolaborasi dengan Supernal, perusahaan mobilitas udara Grup Hyundai, akan menghubungkan PBV dengan kendaraan terbang otonom—menciptakan rantai logistik udara-darat yang memangkas kemacetan. Pada 2026, teknologi ini akan diwujudkan dalam SDV Pace Car, mobil konsep dengan kemampuan otonom Level 2+ dan sistem perangkat lunak yang bisa diperbarui lewat udara.

Di sisi finansial, Kia tak main-main. Perusahaan mengalokasikan KRW 19 triliun dari total investasi KRW 42 triliun untuk riset robotika, kendaraan otonom, dan pengembangan baterai generasi baru. Strategi ini ditopang target pendapatan KRW 170 triliun dan marjin laba operasional di atas 10% pada 2030. Di pasar kunci, proporsi kendaraan ramah lingkungan ditargetkan melesat hingga 86% di Eropa dan 70% di AS, sementara di India, SUV listrik Syros diproyeksikan menyedot penjualan 400.000 unit.

Bagi pemegang saham, Kia menjanjikan imbal hasil total 35% pada 2025-2027 melalui dividen stabil (minimal KRW 5.000/saham) dan pembelian kembali saham. Bagi konsumen, layanan inovatif seperti diagnostik jarak jauh EV dan paket langganan mobilitas yang menggabungkan akses PBV, robot, hingga transportasi udara akan menjadi daya tarik utama.

“Inilah era di mana mobil bukan lagi benda mati, tapi mitra yang beradaptasi dengan gaya hidup Anda,” pungkas Song. Dengan langkah strategis ini, Kia tak hanya mengejar angka—tapi menulis ulang cerita tentang bagaimana manusia bergerak, bekerja, dan hidup.

Leave a Reply to UK FAKE DRIVING LICENCE Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 thought on “Kia Pacu Revolusi Hijau: 4,19 Juta Kendaraan Listrik, Robot hingga Mobilitas Udara dalam Cetak Biru 2030”

  1. I’m not sure exactly why but this weblog is loading incredibly slow for me.
    Is anyone else having this issue or is it a issue on my end?
    I’ll check back later and see if the problem still exists.