Kapan Ehang 216, Taksi Terbang Mengudara di Indonesia? 

Di acara pameran HUB  Space 2023 yang dimulai pada 28 September lalu,  Presiden Joko Widodo  tampak menjajal duduk di dalam taksi terbang EHang 216. Kendaraan tanpa awak mirip helikopter mini   sudah beberapa kali dipamerkan. Bahkan sudah sempat diuji coba di beberapa tempat dan sukses tanpa gangguan.  Taksi terbang yang didesain  dengan konsep pesawat drone otonom itu diboyong ke Indonesia oleh Prestige Aviation.

Taksi terbang Ehang 216 adalah taksi terbang listrik otonom yang dikembangkan oleh Ehang, perusahaan teknologi asal China. Taksi terbang ini diklaim dapat menempuh jarak hingga 35 kilometer dengan kecepatan hingga 130 kilometer per jam. Taksi terbang ini dapat menampung hingga dua penumpang.  Spesifikasi dari drone ini ialah, memiliki dimensi: Tinggi 1,77 meter, lebar 5,61 meter, dan panjang 5,5 meter. Berat: 260 kilogram. Kapasitas: 2 penumpang.Jarak tempuh: 35 kilometer. Kecepatan: 130 kilometer per jam. Waktu pengisian daya: 2 jam dan Harga: Rp8 miliar.

Taksi terbang ini diklaim memiliki keunggulan Taksi terbang Ehang 216 memiliki beberapa keunggulan, antara lain: Otonom– Taksi terbang ini dapat terbang sendiri tanpa pilot . Taksi terbang ini tidak perlu pilot karena dikendalikan dari pusat kontrol di daratan via jaringan 4G atau 5G. Ramah lingkungan–menggunakan tenaga listrik, sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang. Efisien– dapat menempuh jarak yang cukup jauh dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Selain  Indonesia, Ehang 216 sudah diuji coba di beberapa negara, termasuk China, Amerika Serikat. Taksi terbang ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi Ehang menargetkan untuk mulai beroperasi secara komersial pada tahun ini.

Taksi terbang Ehang 216 memiliki potensi untuk menjadi solusi transportasi masa depan. Taksi terbang ini dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *