Jejakin, perusahaan climate tech asal Indonesia yang berfokus pada pengembangan platform manajemen karbon, berhasil mendapatkan pendanaan baru senilai US$2,7 juta. Investor yang terlibat termasuk PT ITM Bhinneka Power, bersama dengan perusahaan venture capital dan korporasi terkemuka lainnya di Asia Tenggara seperti Indogen Capital, SMDV, dan East Ventures. Pendanaan ini akan dialokasikan untuk berbagai area utama, termasuk penelitian dan pengembangan teknologi, pertumbuhan pasar, dan lain-lain.
“Kami senang mendapat dukungan dari para investor yang luar biasa, salah satunya adalah East Ventures,” kata Arfan Arlanda, CEO & Founder Jejakin. “Kami yakin pendanaan ini akan mendorong kami maju dalam misi untuk meningkatkan kondisi lingkungan dengan mempercepat aksi mitigasi iklim menggunakan teknologi.”
Didirikan pada tahun 2018 oleh Arfan Arlanda, Sudono Salim (Chief Growth Officer), Andreas Djingga (Chief Operation Officer), dan Haris Iskandar (Chief of Sustainability and Climate Change), Jejakin hadir dengan visi untuk memberdayakan bisnis dan individu dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan. Para founders percaya bahwa kontribusi kolektif dari perusahaan dan individu sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim.
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling utama yang dihadapi planet kita dan berdampak pada semua negara, termasuk Indonesia. Laporan Asian Development Bank (ADB) mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan telah mengalami kenaikan permukaan laut, peristiwa cuaca ekstrem, serta gangguan produksi pertanian.
Menyadari urgensi tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah proaktif. Indonesia telah lama berpartisipasi dalam Voluntary Carbon Market (VCM) dan baru-baru ini menerapkan pasar karbon wajib. Pasar ini bertujuan untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), yaitu janji nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca untuk sektor tertentu seperti energi dan manufaktur. Kebijakan ini menciptakan peluang signifikan bagi solusi inovatif seperti platform Jejakin untuk memberdayakan bisnis untuk memenuhi tujuan keberlanjutan mereka.
Jejakin menawarkan solusi berbasis Artificial Intellegence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang membantu para perusahaan mencapai target emisi nol mereka untuk menjawab tantangan akan perubahan iklim. Platform terintegrasi Jejakin memungkinkan perusahaan untuk melakukan perhitungan emisi dari kegiatan operasional, sehingga lebih mudah untuk menentukan, menjalankan, dan melaporkan rencana keberlanjutan mereka, termasuk nature-based dan proyek karbon. Dengan begitu, Jejakin dapat membantu perusahaan mengurangi emisi mereka.
Perusahaan ini menyediakan tiga produk utama: CarbonIQ, CarbonAtlas, dan CarbonSpace. CarbonIQ, platform akuntansi karbon, membantu bisnis dalam menghitung jejak emisi operasional mereka dari semua cakupan (Scope 1, Scope 2, dan Scope 3), sementara CarbonAtlas adalah platform pemantauan yang menggunakan berbagai macam teknologi penginderaan jauh dari satelit, sensor IoT, dan aplikasi seluler untuk memverifikasi kredibilitas program iklim yang dijalankan oleh bisnis melalui pemeriksaan lapangan. Platform CarbonAtlas memantau lebih dari 1 juta pohon yang telah ditanam bersama klien dan mitra Jejakin di seluruh Indonesia, memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan gambaran tentang dampak positif yang dibawa proyek tersebut ke daerah tersebut seperti: Carbon Sequestration, Soil & Air Quality, dan Biodiversity Index. Terakhir, CarbonSpace adalah aplikasi integrasi Jejakin yang terhubung ke CarbonIQ dan CarbonAtlas, memungkinkan bisnis dan pemangku kepentingan mereka untuk berkontribusi langsung pada aksi mitigasi perubahan iklim.