Gas Pol! Astra Honda Racing Team Bidik Triple Crown ARRC 2025 dengan Pasukan Muda Indonesia

Seperti pedang yang diasah bertahun-tahun, Astra Honda Racing Team (AHRT) siap mengukir sejarah baru di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 dengan strategi triple attack: menyerang tiga kelas sekaligus (ASB1000, SS600, AP250) menggunakan jajaran motor legendaris CBR Series. Dengan keberanian sebagai tim pertama asal Asia Tenggara yang berkompetisi di kelas tertinggi superbike, AHRT mengandalkan enam pebalap muda Indonesia yang diyakini mampu menggetarkan podium di seluruh lini.

Andi Farid Izdihar, mantan pembalap MotoGP asal Bandung, menjadi ujung tombak AHRT di kelas ASB1000 dengan CBR1000RR. “Ini bukan sekadar balapan, tetapi misi membuktikan bahwa teknologi dan SDM Indonesia bisa bersaing di level premium Asia. CBR1000RR ini monster yang telah kami modifikasi untuk menaklukkan sirkuit tercepat seperti Buriram dan Sepang,” ungkap Andi, yang pernah merasakan ketatnya persaingan di Eropa. Targetnya jelas: mengakhiri dominasi pembalap Thailand dan Jepang yang selama lima tahun terakhir tak tersentuh. “Kami punya data lap time yang kompetitif. Jika konsisten, podium bukan hal mustahil,” tambahnya.

Di kelas SS600, AHRT mengerahkan trio pembalap terbaik: Adenanta Putra, Rheza Danica Ahrens, dan Herjun Atna Firdaus. Mereka akan mengendarai CBR600RR, yang dikenal tim sebagai “siluman berkecepatan 300 km/jam”. “Kami sudah latihan night riding di Sirkuit Sentul untuk mengasah insting di trek basah. Musim ini, target kami 1-2-3 di setiap seri!” seru Herjun, yang baru naik kelas dari AP250. Sementara Rheza, satu-satunya pembalap perempuan di grid SS600, bertekad mematahkan stereotip: “CBR600RR ini seperti kaki ketiga saya. Saya siap buktikan bahwa gender tak menentukan kecepatan!”

Kelas AP250 menjadi “kandang” AHRT setelah enam kali menjuarai klasemen tim. Tahun ini, Fadillah Arbi Aditama dan Davino Britani ditantang menjaga reputasi dengan CBR250RR. “Davino itu hidden gem. Di tes pramusim, dia hanya kalah 0,2 detik dari pebalap Thailand,” ujar Manajer Tim AHRT, Rudi Susanto. Davino, yang baru berusia 18 tahun, mengaku grogi namun optimis: “Saya terbang ke Thailand bukan hanya untuk belajar, tetapi juga merebut podium. Doakan saya bisa seperti Mas Andi Farid!”

AHRT membocorkan bahwa CBR Series untuk ARRC 2025 telah dimodifikasi dengan mesin 1000cc Turbocharged (ASB1000) yang mampu menghasilkan 220 tenaga kuda, sistem AI Cornering Analyzer untuk memprediksi garis belok optimal, dan material Carbon-Titanium Hybrid yang memangkas bobot motor hingga 15%. “Kami adopsi teknologi dari tim MotoGP Repsol Honda. Ini bukan motor biasa, tetapi racing machine dengan DNA juara,” tegas Chief Engineer AHRT, Kenji Watanabe.

Astra Honda juga menggalang kampanye #KobarkanMerahPutihdiARRC di media sosial. Setiap like dan share postingan dukungan di akun @AstraHondaRacing akan dikonversi menjadi dana tambahan untuk pelatihan pebalap muda. “Semangat fans adalah nitro bagi pembalap kami. Tahun ini, kami ingin suara Indonesia menggema di setiap sirkuit Asia,” ajak Andy Wijaya, GM Marketing AHM, di Jakarta (24/5/2025)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *