Huawei Percepat Transformasi Digital di Seluruh Rantai Nilai Otomotif Malaysia

Upaya Malaysia untuk mengintegrasikan teknologi digital canggih, seperti komputasi awan dan kendaraan terhubung pintar, dalam sektor kendaraan listrik (EV) dan manufaktur pintar menjadi sorotan utama di Simposium Eksekutif Industri Otomotif Malaysia yang diadakan oleh Huawei Technologies (Malaysia) Sdn Bhd.

Dalam sambutannya, Andy Wei, Wakil Presiden Huawei Cloud Malaysia, menekankan pentingnya transformasi digital dalam industri otomotif Malaysia. Ia memuji kebijakan pemerintah yang dianggap berperan besar dalam pengembangan industri otomotif, termasuk rencana untuk memasang 10.000 titik pengisian umum EV pada tahun 2025.

“Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa tantangan yang harus kita hadapi bersama, terutama kurangnya infrastruktur untuk mendukung kemajuan kendaraan energi baru, seperti ketersediaan stasiun pengisian yang luas,” tambahnya. Ia juga menekankan perlunya integrasi teknologi komputasi awan dan IoT serta kolaborasi yang lebih kuat dalam rantai pasokan otomotif.

Huawei Malaysia berkomitmen untuk memanfaatkan portofolio global dan pengalaman lokal dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan baru di sektor otomotif. “Kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap konektivitas dan digitalisasi industri dengan teknologi dan solusi yang matang,” ungkap Wei.

Simposium ini juga menampilkan sesi mendalam mengenai solusi industri otomotif pintar, seperti ‘Smart Connection on the Cloud’ dan ‘HMS for Car: Global Automation Intelligent Solution’. Kedua sesi ini menunjukkan bagaimana layanan cloud dapat mendorong inovasi di seluruh industri otomotif.

Selain pembicara dari Huawei, simposium ini juga menghadirkan pembicara terkemuka yang membahas berbagai topik terkait rantai nilai otomotif. FMCCAM memberikan wawasan tentang ketahanan dan prospek industri otomotif Malaysia, sementara Geely Auto menyoroti peran penting Malaysia dalam rantai pasokan otomotif global.

Dengan tujuan ambisius di bawah Low Carbon Mobility Blueprint dan National Energy Transition Roadmap, Malaysia menargetkan agar EV mewakili 15% dari volume industri pada tahun 2030 dan 80% pada tahun 2050. Huawei Malaysia, melalui kolaborasi aktif dengan perusahaan lokal, berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur digital yang mendukung keseluruhan ekosistem nilai EV, mulai dari manufaktur hingga logistik dan infrastruktur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *