Adira Finance Tumbuh 15%: Piutang Mencapai Rp58 Triliun

Ekonomi global saat ini menghadapi tantangan, termasuk ekspektasi suku bunga tinggi, tekanan inflasi, volatilitas harga komoditas, dan risiko geopolitik. Namun, laporan Bank Dunia pada Juni 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global stabil di 2,6% untuk tahun ini. Bank Sentral di negara maju dan pasar berkembang diharapkan tetap hati-hati dalam pengambilan kebijakan.

Di tengah stagnasi global, perekonomian domestik pada pertengahan 2024 juga mengalami tantangan, termasuk penurunan permintaan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, pelemahan kinerja manufaktur, dan depresiasi nilai tukar. Kementerian Keuangan tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 akan berada di kisaran 5,0%-5,2%. Tingkat inflasi tercatat di 2,51%, dengan suku bunga BI7DRR tetap di 6,25% pada Juni 2024. Nilai tukar Rupiah terdepresiasi 6,5% sejak awal tahun menjadi Rp16.421/USD.

Industri otomotif juga menghadapi tantangan, dengan penjualan ritel mobil baru turun 14% y/y menjadi 432 ribu unit, sementara penjualan sepeda motor stabil di 3 juta unit. Penurunan ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun dan suku bunga yang tinggi.

“Di tengah melesunya industri otomotif, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru turun 2% menjadi Rp20 triliun dibandingkan tahun lalu. Namun, piutang pembiayaan yang dikelola (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh 15% y/y menjadi Rp58,4 triliun,” ujar Dewa Made Susila, Presiden Direktur.

Adira Finance berkomitmen menerapkan strategi untuk mendorong kinerja bisnis, termasuk mengembangkan bisnis non-otomotif seperti pinjaman multiguna. Pada semester I-2024, pembiayaan baru di segmen non-otomotif tumbuh 15% y/y, mencapai Rp4,0 triliun, dengan pembiayaan multiguna sebagai kontributor utama.

Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp4,3 triliun, mewakili 22% dari total pembiayaan baru. Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Adira Finance akan meningkatkan pemasaran dan ekspansi di komunitas syariah.

“Pembiayaan baru Adira Finance di Jabodetabek per Juni 2024 tercatat Rp5,1 triliun. Segmen sepeda motor berkontribusi 45%, diikuti mobil 33%, dan non-otomotif 22%. Jabodetabek berkontribusi sekitar 25% dari total pembiayaan baru,” kata Handi dan Suwanto, Kawil Jabodetabek.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih, Adira Finance menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV) melalui kerja sama dengan berbagai merek. Pembiayaan kendaraan listrik meningkat signifikan, mencapai Rp178 miliar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts