DBS Foundation Bestari Festival 2024: Menyalakan Percikan Semangat untuk Dampak Sosial Berkelanjutan

Indonesia, dengan wilayahnya yang luas, menyimpan potensi besar namun masih dihadapkan pada berbagai tantangan sosial. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 9,57% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan pada 2023. Akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, terutama di daerah terpencil, juga masih menjadi kendala besar. Menurut laporan UNICEF, lebih dari 4,2 juta anak usia sekolah dasar belum mendapatkan akses pendidikan

Tantangan lain juga terlihat dalam literasi keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pada 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 49,68%, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. Rendahnya pemahaman manajemen keuangan dasar ini menghambat banyak orang dalam mencapai stabilitas ekonomi. Selain itu, masalah lingkungan seperti krisis air, polusi, dan banjir terus menghantui Indonesia.

Untuk menjawab tantangan ini, DBS Foundation dan kelompok inisiatif Bestari Festival menyelenggarakan acara “Road to DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond”. Acara ini menghadirkan para pembicara berpengaruh, seperti penulis dan content creator Okki Sutanto, pendiri komunitas lingkungan Langit Biru Pertiwi Nadia Mulya, serta Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika. Acara puncak, DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond, akan digelar pada 19 Oktober di Urban Forest Cipete.

Firdza Radiany, penggagas Bestari Festival, mengungkapkan, “Tahun ini, Bestari Festival kembali menjadi ruang bagi individu untuk tumbuh dan menciptakan dampak positif di lingkungan sekitar. Kami bangga bermitra dengan Bank DBS Indonesia yang memiliki visi sejalan dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan.”

Sebagai bank yang mengusung misi “Best Bank for A Better World”, Bank DBS Indonesia berkomitmen pada tiga pilar keberlanjutan: Responsible Banking, Responsible Business Practices, dan Impact Beyond Banking. Mona Monika menambahkan, “Sejak 2014, DBS Foundation telah berperan aktif dalam mengatasi berbagai isu sosial dan lingkungan. Festival ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi pada ekonomi, komunitas, dan lingkungan yang lebih baik. Kami berharap acara ini dapat menginspirasi semua orang untuk menciptakan perubahan nyata, dari percikan kecil hingga dampak yang meluas.”

Di acara ini, para pembicara fokus pada bagaimana setiap individu bisa menjadi agen perubahan di sekitarnya. Bestari Festival mengedepankan harmoni antara manusia, hewan, dan tumbuhan sebagai kunci keberlanjutan hidup yang berdampak.

DBS Foundation Bestari Festival: Percikan Semangat Berkelanjutan
Festival ini akan menampilkan berbagai pembicara dari pemerintah, akademisi, hingga pelaku social enterprise. Dengan konsep “real experience”, peserta dapat menikmati tiga zona utama:

  1. Human Spark Area – Area edukasi untuk diskusi dan pembelajaran melalui sharing session dan panel talkshow.
  2. Sea Turtle Spark Area – Area seni dan budaya yang menampilkan karya social enterprise lokal, seperti alat sensor udara dari Nafas dan produk anyaman lokal dari DuAnyam.
  3. Leaf Spark Area – Zona kuliner yang menampilkan tenant yang mengusung semangat kearifan lokal.

Festival ini juga akan diramaikan dengan bazaar social enterprise dan hiburan dari Endah N Rhesa. T

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts