Tesla baru saja mulai mengoperasikan kereta listrik yang dijuluki Giga Train di Jerman, khususnya untuk mengangkut karyawan di Gigafactory Berlin. Meskipun diberi nama Tesla, sebenarnya kereta ini bukanlah hasil desain atau produksi perusahaan mobil listrik tersebut. Bahkan, Tesla tidak memiliki kereta ini.
Kereta yang pertama kali diperkenalkan pada awal Agustus lalu merupakan hasil karya Siemens, dikenal dengan nama Mireo Plus B. Kereta listrik ini mampu mengangkut hingga 4.500 karyawan per hari, dengan rute antara Stasiun Erkner dan Tesla Süd, stasiun baru di pabrik Tesla. Kehadiran Giga Train diharapkan dapat mengurangi kebutuhan lahan parkir dan mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan sekitar.
Giga Train Tesla memiliki kapasitas 120 kursi dan mampu membawa hingga 500 orang per perjalanan. Ditenagai oleh baterai lithium-titanium-oxide buatan Toshiba, kereta ini dapat melaju hingga 120 km hanya dengan daya baterai. Selain itu, Giga Train bisa diisi ulang pada rel yang teraliri listrik atau berjalan sepenuhnya menggunakan baterai di jalur standar.
Kereta ini dioperasikan oleh Niederbarnimer Eisenbahn (NEB), sebuah perusahaan kereta regional swasta di Berlin dan Brandenburg, dengan desain warna putih, kuning, dan hitam yang serupa dengan kereta lain di Jerman. Perbedaan utama Giga Train Tesla adalah tulisan “Giga Train” yang terlihat mencolok di sisi kereta. Menariknya, meski digunakan oleh Tesla, kereta ini dimiliki oleh negara bagian Baden-Württemberg, Jerman, dan disewakan kepada Tesla untuk mendukung operasional pabriknya.
Giga Train Tesla ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transportasi karyawannya, tetapi juga turut berkontribusi pada pengurangan kemacetan dan emisi kendaraan di sekitar Gigafactory. Langkah ini sejalan dengan visi Tesla untuk menciptakan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan, meski tidak terlibat langsung dalam pembuatan kereta tersebut.
