Tanggung jawab besar seorang ayah sebagai pelindung keluarga, baik secara emosional maupun finansial. Di tengah tuntutan hidup yang semakin kompleks, perencanaan keuangan yang solid menjadi fondasi penting untuk memastikan keluarga tetap sejahtera, bahkan saat terjadi hal yang tidak terduga. Survei Katadata Insight Center dan Astra Life menunjukkan bahwa hanya 13,4% generasi sandwich yang memiliki kesiapan finansial untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk asuransi dan investasi. Fakta ini menyoroti pentingnya proteksi keuangan, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
Menurut Windy Riswantyo dari Astra Life, asuransi bukan hanya soal mempersiapkan diri menghadapi risiko kematian. “Ini tentang memastikan keluarga Anda dapat tetap melanjutkan hidup tanpa harus khawatir kehilangan stabilitas finansial. Dengan adanya perlindungan asuransi, risiko finansial yang berat dapat dialihkan ke perusahaan asuransi,” ujarnya.
Banyak orang masih melihat asuransi sebagai beban tambahan, padahal ini adalah instrumen strategis untuk membangun warisan finansial. Dengan premi yang terjangkau, seorang ayah dapat memberikan ketenangan pikiran bagi keluarganya. Dalam jangka panjang, uang pertanggungan dari asuransi jiwa dapat berfungsi sebagai dana darurat, modal usaha, hingga investasi pendidikan bagi anak-anak.
Bahkan dalam konteks yang lebih luas, asuransi dapat menjadi alat untuk melindungi aset keluarga. Misalnya, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, keluarga tidak perlu menjual aset seperti rumah atau kendaraan untuk menutup kebutuhan finansial.
Untuk perlindungan yang optimal, kombinasi asuransi menjadi kunci. Berikut strategi proteksi yang bisa dipertimbangkan: Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan,Asuransi Penyakit Kritis dan Asuransi Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu investasi terbesar dalam hidup anak. Dengan asuransi pendidikan, ayah dapat memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik tanpa terganggu oleh kondisi keuangan.