DBS Foundation mengumumkan akan mengucurkan dana sebesar SGD 88 juta untuk berbagai inisiatif yang mendorong inklusi dan memungkinkan akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar bagi masyarakat yang rentan. Pendanaan ini akan disalurkan untuk berbagai inisiatif, termasuk yang berfokus pada peningkatan rentang hidup kaum lanjut usia (lansia) di seluruh wilayah. Upaya ini akan dilakukan untuk beberapa tahun ke depan dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian sekitar dua juta orang berpenghasilan rendah dan kurang mampu di negara-negara tempat DBS Bank Ltd (Bank DBS) beroperasi pada tahun 2027.
Hal ini diumumkan dalam acara perdana DBS Foundation Impact Beyond Summit yang diselenggarakan di Singapura. Berpusat pada penuaan, salah satu masalah sistemik dan sosial yang paling mendesak di generasi ini, pertemuan ini mengumpulkan para pelaku bisnis, pakar yang berkecimpung di bidang longevity atau umur panjang dan sektor sosial–termasuk penulis buku bestseller dan produser film dokumenter pemenang Emmy Award, ‘Live to 100: Secrets of the Blue Zones’, Dan Buettner–untuk mengkaji kembali narasi penuaan dan membuka peluang sosial-ekonomi bagi kaum lansia.
Karen Ngui, Head, DBS Foundation and DBS Group Strategic Marketing and Communications, mengatakan, “Meskipun masyarakat saat ini hidup lebih lama, namun rentang hidup–yaitu kualitas hidup–juga harus ditingkatkan secara bersamaan. Karena Singapura dan banyak pasar di Asia dengan cepat menjadi masyarakat yang didominasi kaum lansia, kita perlu memicu perubahan paradigma untuk mengatasi penuaan secara holistik, karena hal ini tidak boleh menjadi masalah yang hanya terbatas pada manula. Sebuah upaya yang melibatkan sektor publik, swasta, dan masyarakat secara menyeluruh, adalah hal yang kami harapkan dapat menjadi katalisator.”
DBS Foundation mengerahkan dana sebesar SGD 88 juta untuk meluncurkan 15 inisiatif baru bagi masyarakat yang rentan, berkolaborasi dengan mitra-mitra yang memiliki visi yang sama di tempatnya beroperasi. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk memberikan bantuan jangka pendek kepada mereka yang membutuhkan, sambil membekali mereka dengan pengetahuan, alat, dan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Inisiatif-inisiatif baru tersebut mencakup:
- Menyediakan kebutuhan dasar: Sembilan inisiatif yang bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan untuk mengakses kebutuhan esensial seperti perawatan kesehatan, pendidikan dasar, dan ketahanan pangan.
- Mendorong inklusi: Enam inisiatif yang dirancang untuk membantu masyarakat yang rentan membangun masa depan yang lebih tangguh secara finansial, termasuk peningkatan akses ke layanan keuangan, keterampilan literasi keuangan dan digital, serta peningkatan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan dukungan bagi masyarakat yang rentan, dengan komitmen hingga S$1 miliar dan 1,5 juta jam kerja sukarela karyawan selama sepuluh tahun sejak tahun 2024.