Proses seleksi ketat telah dilakukan, dan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards kini telah menetapkan 20 finalis dari berbagai daerah yang telah berkontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Finalis ini terdiri dari generasi muda yang berperan aktif dalam lima bidang utama: kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Tahun ini, Astra mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses pemilihan finalis favorit. Dukungan ini dapat diberikan melalui voting daring hingga 27 Oktober 2024 di laman resmi Astra. Melalui ajang ini, Astra berharap semakin banyak masyarakat yang terinspirasi oleh kontribusi para finalis, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs Astra, menyatakan bahwa SATU Indonesia Awards adalah wujud apresiasi Astra terhadap anak-anak muda yang telah memberikan kontribusi positif di lingkungannya. “Mereka berperan dalam menciptakan perubahan nyata untuk masa depan Indonesia melalui karya yang bermanfaat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sejak pendaftaran ditutup pada 4 Agustus 2024, sebanyak 16.775 pemuda dari seluruh Indonesia telah mendaftarkan diri dalam ajang ini. Dari jumlah tersebut, terpilihlah 20 finalis yang akan berjuang di tahap akhir penjurian.
Finalis di bidang kesehatan terdiri dari individu yang tak hanya membantu peningkatan kesehatan fisik, tetapi juga mental. Salah satunya adalah Ayu Fauziyyah Adhimah, penggagas platform edukasi gizi dari Yogyakarta, dan Arianto Setiadi dari Jawa Tengah, yang bekerja untuk membebaskan individu dari belenggu masalah kejiwaan.
Dari Papua hingga Nusa Tenggara Timur, finalis di bidang pendidikan seperti Andi Imannuel Rumbrar dan Jefri Davidson Ama Kia berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang sering terpinggirkan. Mereka berusaha menghadirkan akses yang lebih baik dan memberikan harapan bagi generasi muda di wilayah tersebut.
Di bidang lingkungan, para finalis memimpin inisiatif dalam konservasi alam dan inovasi agraria. Siti Nurrohmatiljanah Setiawan, contohnya, adalah seorang pionir dalam budidaya lamun di Kepulauan Riau, sementara Kevin Gani bekerja keras di Jawa Timur untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.
Finalis seperti Abdu Rohman Baharsyah dengan bengkel motor inklusif di Jakarta, serta Yuyun Ahdiyanti yang mengembangkan usaha tenun di NTB, menunjukkan bahwa kewirausahaan bisa menjadi kunci untuk pemberdayaan komunitas, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas.
Inovasi berbasis teknologi juga menjadi sorotan utama, dengan finalis seperti Fariz Fadhillah yang menciptakan desain tactile untuk memudahkan aksesibilitas bagi tunanetra. Sementara itu, Azin Rahman dari DKI Jakarta menghadirkan solusi refill berbasis teknologi yang ramah lingkungan.
Penjurian SATU Indonesia Awards dilakukan oleh tokoh-tokoh ternama di bidangnya, seperti Prof. Nila Moeloek, Prof. Emil Salim, dan Raline Shah. Mereka akan memberikan penilaian menyeluruh terhadap kontribusi para finalis berdasarkan inovasi, dampak, dan keberlanjutannya.
Astra terus berkomitmen mendukung pemuda yang berperan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. Dengan dukungan kepada generasi muda, Astra berharap dapat bersama-sama mendorong tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Melalui ajang SATU Indonesia Awards, Astra menunjukkan bahwa semangat perubahan ada di tangan generasi muda, dan setiap inovasi kecil dari mereka dapat membawa dampak besar bagi masa depan.