Pembelian Mobil Turun, Trend Modifikasi akan Terus Naik

Tiga bulan terakhir pembelian mobil menurun, namun pameran GIIAS di 4 kota besar berjalan lancar. Begitu juga dengan pameran IMX (Indonesia Modification Expo) 2024, berlangsung meriah dan jumlah pengunjung terus membludak. Di tengah tantangan yang berat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian memberikan gambaran secara mikro bahwa subsektor industri alat angkut mencatat pertumbuhan 2,5% sepanjang periode 2024.

Industri kendaraan roda dua capai 4,3 juta unit dan 348.000 ekspor. Sedangkan penjualan kendaraan roda empat dilaporkan capai 560.000 unit, dengan ekspor 296.000 CBU dan 30.000 unit CKD. Sementara industri komponen dan after market mengalami pertumbuhan signifikan, berdasarkan dari data alibaba.com pasar komponen oto market diperkirakan tumbuh dari 400 miliar USD di 2023 menjadi 550 miliar USD pada 2027-2028, sungguh lonjakan yang luar biasa. Dan ini terjadi akibat kemajuan teknologi, bertambahnya usia kendaraan, perkembangan frekuensi konsumen dan pertumbuhan e-commerce.

Padar e-commerce komponen oto global di 2027 diperkirakan mencapai angka 200 miliar USD dengan pertumbuhan 14% dari 2023 ke 2027. Sayangnya, Indonesia belum menjadi pemain besar dalam global automotif after market industry, share kita masih dibawah Cina, yang mendominasi pasar global dengan dengan 34% kue pasar global dinikmati Cina. Sementara AS 28,8%, Jerman 11%, Jepang 10%, Italia 6%, Korsel 5%, Mexico 3,5%, Perancis 2,5%, India dan Inggris 2%.

“Saya menyambut baik tema yang diangkat NMAA di IMX ke 7, road to the world. Karena memang tadi disampaikan Pak Andre, market Indonesia masih kecil, tapi saya yakin akan semakin tumbuh. Oleh sebab itu pesan saya, jangan sampai nanti market yang sudah tumbuh semakin besar kita tidak siap, kita tidak bisa mengisi market dengan produk-produk lokal, produk yang dihasilkan kreator kita di dalam negeri,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita.

IMX tahun ini tidak bisa hanya dilihat sebagai pameran, tapi wadah untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi di modifikasi kendaraan. Salah satu bentuk dari ekspektasi budaya Indonesia dan juga gaya hidup masyarakat Indonesia. Indonesia modifikasi oto punya potensi besar untuk berkembang seiring minat masyarakat ke kendaraan yang memiliki karakter dan identitas yang unik.

Andre Mulyadi mengungkapkan, banyak tantangan di tahun ke-7, tetapi industrinya sudah semakin berkembang. “Kami akan persiapan untuk terus bawa para modifikator dan aftermarket ke level internasional. Banyak produksi lokal, kami juga bawa mobil milik drifting dari Jepang dari Osaka Automesse, Miyaki San. Dibawa dari Jepang, pertama keluar dari Jepang ke Indonesia,” katanya.

Ada banyak produk modifikasi, baik yang lokal maupun dari Jepang dan Australia. Total peserta sekitar 30-40 brand, 8 brand dari luar negeri dan sisanya dari lokal. Tahun ini target penjualan total sekitar Rp7 miliar dan target pengunjung harapannya bisa 50.000 pengunjung.

Menurut Andre, tren modifikasi sekarang lebih ke modifikasi-modifikasi yang proper. Jadi mobilnya masih bisa layak jalan dan masih bisa digunakan untuk nongkrong, jadi tidak terlalu ekstrim. Yang lagi hits sekarang ini lebih ke street racing, seperti yang dilihat di sini.

Sementara Bambang Susetyo mengatakan, “Walaupun di tengah situasi ekonomi tidak menentu, kita patut bangga memiliki anak muda yang sangat kreatif. Ekonomi kreatiflah kita menyandarkan masa depan di sana. Ketika bisnis lain menurun, kreativitas anak muda ini yang mampu jaga kelas menengah ekonominya berjalan.”

Bambang menambahkan, 160 juta kendaraan bermotor, 20 jutanya adalah kendaraan pribadi sedan di sini ceruk pasar terbuka untuk kita. Kelas menengahnya ada sekitar 60% (di sedan), berpenghasilan Rp2,5 – Rp6,5 juta per bulan. Ini target kita yang ada di sini untuk mendorong hobi mereka dan membelajakan hobinya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts