Sony Honda Mobility dan Afeela Gunakan Standar Pengisian NACS Tesla

Kolaborasi antara Honda dan Sony dalam proyek kendaraan listrik (EV) semakin mendekati kenyataan dengan pengumuman baru terkait sistem pengisian daya. Sony Honda Mobility Inc. (SHM) resmi menandatangani kesepakatan dengan Tesla untuk mengadopsi North American Charging Standard (NACS) serta mengakses jaringan Supercharger Tesla, baik di Amerika Serikat maupun Jepang.

Langkah ini menjadikan SHM sebagai perusahaan pertama di Jepang yang mengadopsi standar NACS—sebuah standar yang telah diterima oleh sejumlah pabrikan besar, namun belum diterapkan di Jepang. Model pertama dari brand Afeela, hasil kolaborasi ini, dijadwalkan meluncur di pasar Amerika Serikat pada tahun 2026. Kendaraan tersebut akan dilengkapi dengan baterai 91-kWh dan teknologi interior canggih yang dikembangkan oleh Sony.

Sejak pertama kali diumumkan pada 2023, Afeela telah diproyeksikan menjadi EV dengan profil fastback yang aerodinamis serta berfokus pada teknologi infotainment. Pengguna Afeela akan mendapatkan akses penuh ke jaringan Supercharger V3 dan V4 Tesla tanpa memerlukan adaptor tambahan, sesuatu yang menjadi nilai tambah bagi kenyamanan pengisian daya. Namun, SHM tetap menyarankan konsumen untuk memiliki adaptor CCS sebagai cadangan, mengingat masa transisi penggunaan standar NACS di berbagai jaringan pengisian daya masih berlangsung.

Yasuhide Mizuno, CEO Sony Honda Mobility Inc., menyampaikan apresiasinya atas kemitraan ini. “Kami mengutamakan kenyamanan pelanggan, termasuk dalam proses pengisian daya, dan telah memutuskan untuk mengadopsi NACS. Kami berterima kasih kepada Tesla yang memungkinkan kami untuk menggunakan teknologi Supercharger terbaru mereka,” ungkapnya.

Model debut Afeela akan menggunakan baterai berkapasitas 91-kWh, namun terbatas pada pengisian daya 150 kW—lebih rendah dibandingkan teknologi 800 volt yang memungkinkan pengisian hingga 350 kW. Meskipun begitu, prediksi awal menunjukkan bahwa EV ini mampu menempuh jarak lebih dari 370 mil dengan sekali pengisian.

Selain itu, SHM juga mengedepankan pengalaman hiburan dalam kendaraan sebagai salah satu keunggulan Afeela. Dengan sistem infotainment canggih dari Sony, pengguna dapat menikmati berbagai konten selama proses pengisian daya berlangsung.

SHM masih dihadapkan pada tantangan untuk menarik minat konsumen di pasar yang semakin kompetitif. Lucid dan Polestar, dua brand EV lainnya, juga mengalami hambatan yang dapat memengaruhi strategi pemasaran Afeela.

Namun, baik Honda maupun Sony yakin bahwa Afeela akan menjadi pionir dalam pemanfaatan teknologi mobilitas yang lebih interaktif. Dengan potensi besar di bidang hiburan dalam mobil, kedua perusahaan ini bertaruh bahwa tren konsumsi konten dalam kendaraan masih berada di tahap awal dan akan berkembang pesat di masa depan.

Seiring dengan rencana besar ini, Afeela mungkin akan menghadapi persaingan dari perusahaan elektronik Jepang lainnya, seperti Sharp, yang juga telah mengumumkan rencana pengembangan proyek EV mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts