Program Nilai Jual Kembali VinFast: Jaminan Nilai Jual Kembali 73%

Seiring meningkatnya popularitas kendaraan listrik, konsumen semakin mempertimbangkan manfaat lingkungan yang dapat mereka ciptakan dengan implikasi terhadap kondisi keuangan mereka. Nilai jual kendaraan, faktor kunci dalam biaya kepemilikan mobil listrik, telah menjadi perhatian utama bagi mereka yang mempertimbangkan untuk beralih dari mobil berbahan bakar bensin tradisional.

Di pasar teknologi yang dinamis, memahami nilai jual kembali mobil listrik menjadi penting untuk memaksimalkan investasi.

Nilai Jual Kembali: Mengapa Penting?

Di lanskap pasar otomotif yang rumit, konsumen mempertimbangkan banyak faktor saat memilih kendaraan mereka berikutnya. Meski performa, fitur, dan estetika mampu menarik perhatian, studi YouGov baru-baru ini menekankan pentingnya aspek-aspek yang pada umumnya dianggap “kurang glamor”, seperti garansi dan paket perawatan, bagi hampir empat perlima konsumen global.

Namun, di tengah pertimbangan ini, apakah nilai jual kembali mobil tetap menjadi dasar keputusan yang cerdas secara finansial?

Data dari survei YouGov di 18 pasar internasional utama mengungkapkan bahwa hampir dua pertiga konsumen global (64%) menyatakan bahwa nilai jual kembali mobil “cukup penting” atau “sangat penting” ketika memilih kendaraan baru.

Sentimen ini ditunjukkan dengan jelas di India, di mana lebih dari setengah (51%) konsumen menganggap nilai jual kembali “sangat penting”, dan 31% lainnya menganggap “cukup penting”.Studi-studi terbaru lainnya juga menekankan peran penting nilai jual kembali dalam membentuk preferensi konsumen terhadap kendaraan listrik. Studi Xue et al.

Salah satunya, menyoroti korelasi antara persepsi nilai jual kembali dengan niat beli, menunjukkan bahwa konsumen lebih mungkin berinvestasi pada kendaraan listrik jika mereka yakin dapat mengembalikan modal saat menjualnya kembali.

Sebaliknya, nilai jual kembali yang rendah atau menurun dapat menghambat proses adopsi kendaraan listrik.Penelitian Goetzel dan Hasanuzzaman juga membuka wawasan baru mengenai perkiraan nilai jual kembali kendaraan listrik, di mana harga kendaraan listrik ukuran sedang diproyeksikan akan sejajar dengan harga kendaraan berbahan bakar bensin di tahun 2026.

Hal ini berpotensi mengurangi kekhawatiran tentang biaya awal yang lebih tinggi bagi konsumen.Analisis pasar yang sama juga menunjukkan potensi tantangan: peningkatan pasokan kendaraan listrik baru yang mungkin melebihi permintaan pembeli ritel.

Hal ini dapat memengaruhi nilai jual kembali kendaraan listrik. Auto Trader memperkirakan bahwa kendaraan listrik seharga £50.000 dapat kehilangan nilai sebesar £24.000 dalam kurun waktu tiga tahun, di saat kendaraan berbahan bakar bensin dengan harga sama hanya akan kehilangan £17.000.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts