Lyssia Baudet: “Orang Tua Saya Tak Menginginkan Saya Menjadi Pembalap”

Keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi pembalap reli sangat beragam dan kompleks. Dari stabilitas mental, kualitas atletik, hingga reaksi cepat dan kolaborasi sempurna dengan co-driver, atribut kunci untuk meraih kesuksesan sering kali tampak menantang. Namun, kontestan Beyond Rally Women’s Driver Development Programme, Lyssia Baudet, memiliki kemampuan unik yang membedakannya dari 14 finalis lainnya “Aku bisa menggerakkan telingaku,” canda gadis Belgia berusia 21 tahun ini kepada wrc.com.

Lyssia selalu serius san antusias untuk belajar dan menyerap setiap nasihat sebelum mengaplikasikannya. Kualitas ini sangat penting bagi setiap atlet, terutama seseorang yang sedang menuju kompetisi untuk meraih kesempatan berlaga di FIA Junior World Rally Championship. Namun, karier Lyssia bisa saja berbelok ke arah yang berbeda.

“Orang tua saya tidak pernah menginginkan saya menjadi pembalap,” kata Lyssa. “Itulah mengapa saya mencoba banyak olahraga dan aktivitas lain sebelum mencoba karting. Saya mencoba renang, judo, tenis, bahkan menari. Saya percaya diri adalah orang yang didorong oleh adrenalin, jadi itu semua tidak benar-benar berhasil. Ketika pertama kali belajar mengemudi pada usia delapan tahun, saya langsung tahu bahwa ini adalah untuk saya. Itu perasaan yang tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata, saya selalu merasa ‘di rumah’ saat mengemudi.”

Meski mendapat keraguan dari orang tuanya, Lyssia menempuh jalannya sendiri dengan mencicipi dunia motorsport di sirkuit. Sejak usia muda, ia yakin takdirnya adalah menjadi pembalap profesional, hingga kesempatan lain muncul.

“Ada seleksi yang diselenggarakan oleh Federasi Belgia [RACB] untuk mencari pembalap reli wanita berikutnya. Ada 250 gadis, dan saya terpilih. Saya mengambil kesempatan itu tanpa benar-benar tahu ke mana akan pergi atau apa yang akan terjadi, dan saya tidak kecewa. Saya menemukan kompleksitas disiplin ini sangat menarik, dan saya menemukan hasrat baru.”

Sejak saat itu, kariernya berkembang pesat, namun Lyssia merasa penting bagi calon pembalap untuk terus melihat ke depan.

“Terus percayalah pada impianmu. Kamu tidak pernah tahu apa yang menantimu di masa depan. Saya memperlakukan kesempatan ini seolah-olah hidup saya bergantung padanya, karena memang begitu. Hasilnya bisa mengubah hidup saya sebagai pembalap selamanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts