Applied Intuition, perusahaan penyedia perangkat lunak kendaraan yang berbasis di Silicon Valley, dan Isuzu Motors Ltd., produsen kendaraan komersial asal Jepang bermitra untuk mempercepat pengembangan truk otonom. Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan logistik komersial dan mengatasi kekurangan pengemudi truk yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan di Jepang.
Masalah kelebihan kerja di kalangan pengemudi truk menjadi perhatian serius di Jepang, dengan hampir 84% pengemudi mengalami masalah kesehatan terkait. Studi terbaru menunjukkan bahwa pengemudi truk menyumbang 34,3% dari kematian akibat kelebihan kerja. Menanggapi hal ini, pemerintah Jepang telah merevisi Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan, membatasi jam kerja tahunan hingga 3.300 jam, termasuk waktu istirahat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kekurangan pengemudi di industri yang sudah diperkirakan akan mengalami penurunan 36% pengemudi menjelang tahun 2030, yang dikenal sebagai “Masalah 2024”.
Kemitraan ini akan memperluas solusi logistik dan mengurangi kekurangan pengemudi dengan memperkenalkan teknologi mengemudi otonom yang canggih di Jepang. Isuzu telah mengumumkan rencana manajemen jangka menengah yang disebut “ISUZU Transformation – Growth to 2030,” dengan tujuan untuk menjadikan solusi mengemudi otomatis sebagai pilar bisnis baru.
Qasar Younis, Founder dan CEO Applied Intuition, mengatakan, “Kami berkomitmen untuk membantu pelanggan OEM kami menerapkan teknologi generasi berikutnya di kendaraan mereka. Dalam hal ini, kami mempercepat otonomi truk komersial bersama Isuzu.”
Shinsuke Minami, President Isuzu Motors Ltd., menambahkan, “Berkolaborasi dengan Applied Intuition akan sangat mempercepat pengembangan teknologi mengemudi otonom dan memberikan dasar yang kuat bagi rencana Isuzu untuk meluncurkan bisnis truk otonom.”
Kemitraan ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi Isuzu dalam menciptakan solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan.
