ALVA, salah satu pemain terkemuka di industri kendaraan listrik Indonesia, berpartisipasi aktif dalam Automotive Electrical Indonesia Summit (AEIS) 2024 yang diselenggarakan pada 25-26 Juli 2024 di DoubleTree by Hilton Jakarta Kemayoran Hotel. Melalui keikutsertaan ini, ALVA menunjukkan komitmennya untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang lebih mandiri dan berkelanjutan di dalam negeri.
Rahmat Septriwan, Chief Operation Officer ALVA, hadir sebagai pembicara dan panelis dalam diskusi-diskusi visioner selama AEIS 2024. Dalam presentasinya yang berjudul “Local Development and Sourcing of a Premium E2W EV”, Rahmat menekankan pentingnya membangun rantai pasok lokal yang kuat untuk industri kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami di ALVA berkomitmen untuk tidak hanya memproduksi kendaraan listrik berkualitas tinggi, tetapi juga untuk mendukung industri lokal melalui kemitraan yang erat,” ujar Rahmat. “Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan meningkatkan kemampuan manufaktur dalam negeri, Indonesia dapat mencapai kemandirian industri yang lebih baik serta mengurangi ketergantungan pada impor.”
Rahmat juga memaparkan langkah-langkah yang telah diambil oleh ALVA dalam memastikan kualitas dan keberlanjutan kendaraan listrik roda dua (E2W) yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia. Termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak lokal untuk pengembangan komponen utama, serta implementasi proses standar yang ketat untuk memenuhi standar internasional.
Selain itu, Rahmat juga menyoroti pentingnya standarisasi infrastruktur, baterai, dan komponen untuk memastikan ekosistem kendaraan listrik yang tangguh dan efisien di Indonesia. “Standarisasi adalah fondasi penting yang harus kita bangun bersama untuk memastikan rantai pasok kendaraan listrik yang kokoh,” tambahnya.
Partisipasi aktif ALVA dalam AEIS 2024 merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Melalui kolaborasi dan inovasi, ALVA berharap dapat berkontribusi pada upaya Indonesia menjadi pemimpin dalam produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
