Kinerja Astra International Semester I 2024: Laba Bersih Turun, Namun Optimisme Tetap Tinggi

PT Astra International Tbk melaporkan hasil keuangan yang menunjukkan penurunan kinerja pada semester pertama tahun 2024. Laba bersih per saham tercatat sebesar Rp412, mengalami penurunan 4% dibanding tahun lalu. Penjualan kendaraan juga tertekan, dengan mobil menurun 17% dan sepeda motor 4%, mencerminkan kondisi pasar nasional yang melemah.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan, “Meski menghadapi tantangan dari harga batu bara yang rendah, kami tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan posisi terdepan kami di berbagai sektor.”

Kinerja Astra  pada semester ini dapat disimpulkan  bahwa Laba Bersih dan Laba per Saham turun. Laba bersih turun 9% menjadi Rp15,9 triliun. Laba bersih per saham turun 4% menjadi Rp412, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar.  Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya kinerja bisnis alat berat dan pertambangan akibat rendahnya harga batu bara.

Penjualan  mobil menurun 17%, mencerminkan pelemahan pasar otomotif nasional.  Sementara itu, penjualan sepeda motor juga turun 4%. Kinerja Segmen Bisnis  seperti  jasa keuangan, agribisnis, serta infrastruktur dan logistik mencatat kinerja yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif. Namun, bisnis alat berat dan pertambangan terdampak oleh harga batu bara yang rendah, dengan laba turun 15%.

Secara keseluruhan, laporan keuangan Astra di semester pertama 2024 menunjukkan penurunan kinerja, terutama disebabkan oleh melemahnya bisnis alat berat dan pertambangan. Namun, Astra tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang dan kemampuannya untuk mempertahankan posisi terdepan di berbagai portofolio bisnisnya.

“Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis yang terdiversifikasi, Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap resilien. Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami,” ujar Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur.

Djony melanjutkan, meskipun menghadapi tantangan, Astra tetap optimis terhadap prospek jangka panjang di Indonesia. Dengan bisnis yang terdiversifikasi, Astra memperkirakan kinerja untuk sisa tahun 2024 akan tetap resilien dan  Astra berkomitmen untuk terus beradaptasi dan berinovasi untuk mempertahankan posisi terdepan di berbagai sektor.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts