Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, tanggal 7 Maret lalu Grant Thornton Indonesia mengumumkan peluncuran laporan terbaru mereka mengenai prospek ekonomi Indonesia untuk tahun 2024, sebagai hasil kolaborasi dengan Katadata Insight Center. Laporan ini memberikan gambaran yang mendalam terkait dengan kondisi ekonomi di tengah ketidakpastian global, dan juga menyoroti potensi investasi yang menjanjikan di lima provinsi unggulan.
Salah satu poin utama dalam laporan ini adalah bahwa meskipun pergantian kepemimpinan Presiden Joko Widodo menimbulkan sikap “wait and see” di kalangan beberapa investor, Indonesia ternyata tetap dapat menarik minat para investor asing. Proyek – proyek infrastruktur pemerintah, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan kebijakan ramah bisnis yang konsisten di seluruh.
Laporan ini menggarisbawahi lonjakan konsumsi domestik, dengan proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia yang kuat antara 5,3 – 5,7%, didorong oleh gelombang belanja yang dipicu oleh Pemilu 2024 dan dorongan kelas menengah yang berkembang pesat. Kedua, terlihat adanya peningkatan tren investasi di tengah tekanan ekonomi global, dengan sektor investasi Indonesia menunjukkan prospek yang menjanjikan, terutama dengan proyek – proyek infrastruktur pemerintah dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam laporan ini juga membahas mengenai adanya “Era Baru Nikel” di Indonesia, di mana sektor pertambangan, khususnya nikel, menjanjikan peluang investasi yang cerah seiring dengan revolusi kendaraan listrik (EV). Tidak hanya itu, kontinuitas kebijakan diharapkan dari pemerintah yang baru terpilih, dengan fokus pada stabilitas dan pembangunan ekonomi, sambil mempertahankan kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya. Terakhir, laporan ini juga menyoroti penguatan aliran investasi langsung luar negeri (PMA), terutama di sektor logam, pertambangan, dan transportasi, dengan pemerintah berupaya untuk mendorong pengembangan industri hilir.