Lima Masalah Pada  Mobil Saat Cuaca Ekstrem

Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan Pulau Jawa berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan deras  hingga  akhir  Februari 2024.  Adanya siklon tropis lincoln utara Australia dan kenaikan suhu permukaan di Laut Jawa menyebabkan menyebabkan cuaca ekstrem di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kondisi ini turut berdampak pada kendaraan, yang berisiko menjadi lebih rentan akibat suhu udara lembab serta jalanan yang licin.

Perusahaan ban global asal Korea Selatan, Hankook Tire mengingatkan bahwa berkendara di cuaca ekstrem membutuhkan kemampuan berkendara yang mumpuni dan juga kondisi kendaraan yang prima dengan perawatan ekstra dan rutin. Selanjutnya, kenali masalah umum yang kerap dialami mobil saat musim hujan, serta cara mengatasinya.

Pada saat cuaca ekstrem  ada kalanya Wiper mobil tidak berfungsi. Beberapa faktor dapat menyebabkan wiper mati, mulai dari karet yang sudah aus, sistem engkol yang kotor, hingga kabel penggerak yang sudah usang. Agar terhindar dari situasi wiper kendaraan tidak berfungsi secara optimal, Anda dapat melakukan beberapa langkah seperti periksa kondisi wiper secara rutin terutama sebelum musim hujan, ganti sekring wiper dengan yang baru jika diperlukan, gunakan air wiper yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mobil, lalu ganti karet wiper secara berkala, biasanya setiap enam bulan sekali.

Suhu udara yang lebih rendah serta kelembaban yang meningkat dapat menyebabkan aki bekerja dua kali lipat, terutama saat menghidupkan mesin. Komponen mobil seperti lampu kabut, unit AC, sound system dan wiper juga mengkonsumsi lebih banyak tenaga dari aki, yang mengakibatkan kapasitasnya berkurang drastis. Cek aki mobil sebelum berkendara, terutama jika akan melakukan perjalanan ke luar kota. Batasi penggunaan aki jika sudah berusia 2-3 tahun atau sudah menempuh jarak 50.000 KM.

Cuaca dingin dan hujan seringkali menyebabkan embun terbentuk di kaca. Penyebab lainnya adalah kelembaban dalam kabin mobil karena paparan partikel air dari pendinginan udara AC. Sebelum mengganggu visibilitas dan keamanan berkendara, lakukan service AC tiap tiga bulan sekali untuk mencegah proses pengembunan. Manfaatkan fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC, sehingga mencegah perbedaan suhu yang dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca mobil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Posts