Kota Jakarta menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas udara, dengan tingkat polusi udara yang terus meningkat. Para pakar lingkungan dan pejabat pemerintah telah mengeluarkan peringatan mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh kualitas udara yang buruk terhadap kesehatan penduduk dan lingkungan.
Data terbaru dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Jakarta menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di ibu kota terus naik selama beberapa bulan terakhir. Partikel-partikel berbahaya seperti PM2.5 dan PM10, yang dapat merusak saluran pernapasan dan berdampak buruk pada kesehatan manusia, telah mencapai level yang sangat tinggi.
Peningkatan aktivitas industri, kendaraan bermotor, dan deforestasi telah menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap tingkat polusi udara yang mengkhawatirkan ini. Para ahli juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem dan kurangnya angin bisa memperburuk situasi polusi udara di kota ini.
Gaikindo melalui ketuanya Yohanes Nangoi mengajak seluruh pelakuk industri otomotif di Tanah Air menghimbau untuk segera mengambil langkah-langkah guna mengatasi hal tersebut. Karena kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam pencemaran udara.kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia,
Diakui bahwa–khususnya di Jakarta– mobil penumpang, maupun kendaraan komersial jumlah terus meningkat., Namun perlu diingat bahwa standar emisi gas buang kendaraan terus diperketat yang dimulai dengan upaya penghapusan bensin bertimbal sudah dimulai tahun 1999, lalu ditingkatkan dengan penerapan standar Euro 2 pada tahun 2003. “Sejak 2018 industri kendaraan bermotor di Indonesia sudah memenuhi standar Euro 4, sesuai dengan ketentuah KLHK, sehingga kendaraan-kendaraan yang diproduksi, dijual dan beredar di Indonesia lebih bersih dan ramah lingkungan,” jelas Yohanes Nangoi.
Yohannes menambahkan, penggunaan teknologi mesin standar Euro 4 yang menghasilkan emisi rendah dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara, jika didukung dengan penggunaan bahan bakar yang sesuai dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh KLHK.
Untuk menekan pencemaran udara akibat emisi gas buang, diperlukan sinergi semua pihak. Antara lain pemerintah, industri kendaraan bermotor Indonesia dan juga pengguna kendaraan bermotor.
Gaikindo ke depannya akan terus mendorong pelaku bisnis kendaraan bermotor terus berinovasi dengan menerapkan teknologi rendah emisi gas buang, bahan bakar dengan standar Euro 5atau Euro 6 mempercepat pemasaran kendaaran listrik.
